Apa yang akan kamu lakukan ketika orang yang kita cintai terus merasa sakit saat bersama kita ...
Tetapi jauh darinya kita tidak bisa ???
Kenapa pertanyaan itu kamu tanyakan padaku ...??
Apa yang akan aku katakan untuk menjawab pertanyaanmu ...??
Bukan aku yang merasakannya ...
Hanya kamu yang tau, apa yang harus kamu lakukan ..
Sekalipun aku tau, apa kamu akan mengikuti apa yang aku katakan ...??
Belum tentu bukan ...??
Jika kamu ingin tau jawaban ku ..
Aku akan menjawabnya ...
Jika aku ada di posisi itu ...
Aku akan bertanya lagi pada hatiku ...
Sampai mana cintaku pada orang itu ..
Sebesar apa aku mencintainya ...
Setelah yakin akan hal itu ...
Aku akan melakukan apa yang dapat membahagiakan orang yang aku cintai ...
Aku tidak akan membuatnya sakit lagi seperti saat ini ...
Itu jawaban ku, mana jawaban mu ...?? hehe
Intinya tanyakan lagi pada hatimu ...
Semuanya akan baik-baik saja ...
Jika bersama yang lain membuatmu jauh lebih bahagia ...
Jangan lakukan seperti jawabanku ...
Aku tidak ingin kamu sakit ...
Aku ingin kamu bahagia sekalipun itu bukan denganku ...
Kamu tau rasa sakit ini sudah biasa aku rasakan selama bersamamu ...
Aku baik-baik saja ...
Biarkan aku tetap seperti ini ...
Tetap bersamamu tanpa memiliki mu ...
Asalkan kamu tetap bahagia ...
Kebahagiaan ku adalah ketika kamu bahagia ...
Jangan terlalu mengkhawatirkan keadaanku ...
Aku pasti baik-baik saja ...
Aku mencintaimu ...
Percayalah ...
Aku akan baik-baik saja ...
Aku mau melupakannya. Aku mau hilang dari hidupnya. Aku mau menjauh
darinya. Aku mau merelakannya dan melepasnya. Aku tidak mau jadi
pengganggu hidupnya lagi. Aku tidak mau jadi beban dan penghalangnya.
Aku tidak mau terus memikirkannya. Aku tidak mau terus begini. Aku mau
berhenti menyayanginya. Bantu aku melupakannya, Tuhan.
Tuhan..
Kuatkan aku agar tak lagi mengingat kenangan darinya. Kuatkan aku agar menghapus segala hal tentangnya. Kuatkan aku agar tak lagi mengharapkan wujudnya disampingku. Kuatkan aku agar aku sanggup mengacuhkannya. Kuatkan aku agar aku tetap tersenyum walau tanpanya. Buat aku agar tak menyesal lagi. Buat aku berhenti khawatir tentangnya. Buat aku tak lagi menangis karnanya. Bantu aku kuat, Tuhan.
Tuhan..
Semoga aku mendapatkan yang lebih baik darinya. Semoga bayang-bayang dirinya pergi dariku. Semoga aku tak lagi sakit mendengar cerita tentangnya. Semoga aku bisa lakukan hal yang terbaik aku bisa. Aku harap dia tidak lagi mengingatku. Aku harap aku tidak membuatnya kesal lagi. Aku harap aku tidak menjadi batu sandungannya lagi. Aku harap aku tidak menyusahkannya lagi. Bantu aku agar mudah untuk menjauhinya, Tuhan.
Tuhan..
Aku tidak marah padanya. Aku tidak dendam padanya. Aku tidak benci padanya. Aku tidak menyesal pernah jadi miliknya. Aku tidak peduli berapa kali dia membuatku sedih. Aku bahagia pernah dimilikinya, sungguh, aku bahagia hanya dengan disayangi olehnya sewaktu dulu. Aku mohon agar dia bahagia tanpa aku. Aku mohon agar dia cepat melupakanku. Aku mohon agar dia cepat temukan penggantiku. Aku mohon berikan yang terbaik untuknya. Bantu dia agar benci padaku, Tuhan.
Tuhan..
Ini semua salahku. Ini semua akibat perbuatanku. Ini semua apa yang harus ku terima. Ini semua bukan karna sebab dia. Ini semua hukumanku. Jangan buat dia merasa bersalah. Jangan buat dia peduli padaku. Jangan buat dia bersikap baik lagi padaku. Jangan buat dia bersedih. Bantu dia agar menjalani harinya yang menyenangkan seperti sebelum bertemu denganku, Tuhan.
Tuhan..
Jujur, aku takut ia melupakan segalanya tentangku. Jujur, aku takut ia menemukan orang yang lebih baik daripada aku. Jujur, aku takut ia menemukan kenyamanan pada perempuan lain. Jujur, aku juga sangat takut ia membenciku. Jujur, aku tidak mau kita berpisah. Jujur, tapi aku lebih takut kalau ia bersedih. Aku hanya tidak mau egois untuk tetap bersamanya. Aku hanya mau ia tersenyum. Aku hanya mau ia bahagia. Aku hanya mau dia baik-baik saja. Aku hanya mau hari-harinya jadi sempurna tanpaku. Membayangkan apa yang kutakuti saja sudah membuatku begini sakit, maka bantu aku agar tegar saat ketakutanku nanti benar-benar jadi nyata, Tuhan.
Tuhan..
Biarkan aku berpura-pura saat ini. Biarkan aku terlihat kejam selama ini. Biarkan aku terlihat buruk dimatanya. Biarkan aku nampak bodoh. Tak apa kalau aku hanya bisa menangis diam-diam tanpa suara sendirian jika mengingatnya. Tak apa kalau aku harus membunuh perasaanku dengan susah payah untuk melupakannya. Tak apa kalau aku harus terus menahan diri. Bantu dia agar selalu bahagia, Tuhan.
Tuhan..
Sampaikan rasa sayangku yang terus kusembunyikan. Sampaikan ungkapan rinduku yang selalu tertahan. Sampaikan makna perbuatan dan perkataanku yang terkadang itu mempunyai maksud kebalikannya. Dia mungkin menyesal pernah memiliku, maka sekarang buat dia tidak menyesal menghilang dariku. Dia mungkin beranggapan aku kejam, maka sekarang buat aku nampak lebih jahat. Dia mungkin hanya bermain-main denganku, maka buat dia serius suatu hari nanti bersama orang yang dia sayangi dengan tulus. Dia mungkin sudah lupa beberapa janji yang ia ucapkan, maka sekarang buat dia tepati janji itu pada orang lain. Bantu dia temukan perempuan yang baik, Tuhan.
Tuhan..
Apa permintaanku berlebihan? Apa aku salah memohon seperti ini? Apa aku tidak bisa baik-baik saja tanpanya? Apa aku tidak pantas untuk diperjuangkan? Apa aku tidak boleh terus berada disisinya? Maka, bantu dia membenciku. Maka, bantu dia temukan kebahagiaannya. Maka, bantu dia agar cepat tersadar bahwa aku tidak pernah dan tidak akan bisa buat dia bahagia. Maka, bantu aku agar tidak cemburu pada masa depannya. Bantu aku, Tuhan.
Tuhan..
Semoga dia sehat selalu, sukses, dan bahagia. Semoga ini air mata terakhir untuknya. Semoga apa yang dia inginkan bisa tercapai. Semoga aku tak lagi ada dalam hati, pikiran, dan hidupnya. Demi kebahagiannya, aku rela dilupakan. Demi kesenangannya, aku rela ditinggalkan. Demi senyumnya, aku rela digantikan. Demi tawanya, aku rela dibenci. Bantu aku melepaskannya, Tuhan.
Tuhan..
Aku tak pernah sesayang ini pada lelaki lain sebelumnya. Aku tak pernah menemukan alasan mengapa aku begitu menyayanginya. Aku tak bisa mengerti kenapa ketulusanku ini tidak mau ia perjuangkan lagi. Aku tak habis pikir bagaimana ia bersusah payahnya mendapatkan aku hanya untuk melepasku lagi dengan begitu mudahnya. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi jika dia memang bukan untuk masa depanku, jauhkan ia dariku. Betapapun aku membutuhkannya, dia harus menjauhiku. Betapapun aku merindukannya, dia harus melupakanku. Betapapun aku menyayanginya, dia harus mengacuhkanku. Betapapun aku mencintainya, dia harus membenciku. Bantu dia agar cepat membuangku, Tuhan.
Karena..aku tak mau keadaan aneh saat ini. Ini sudah berakhir tapi, kenapa bertindak seperti tidak akan ada yang selanjutnya? Sebab aku tak suka keadaan saat ia bertindak seperti ini, dimana ia belum menemukan yang lain saja, toh jika sudah menemukan yang lain tidak akan dia mengingatku barang sedetikpun. Dan aku tidak akan suka itu. Lebih baik dia membenciku, mentertawakanku, menghempaskanku sekarang juga daripada bertingkah baik, tapi beberapa hari kemudian aku pun pasti dilupakan. Biarkan rasa sakit ini kurasakan sendiri, biarkan dia saja yang bahagia. Karna kebahagiannya bukan aku, maka mulai saat ini, aku akan belajar merelakannya. Dia bebas bahagia, bersama orang lain. Aku tidak akan mengganggu hidupnya lagi. Dia pasti senang. Ku doakan segala hal yang baik untuknya. Ketulusanku ini biarkan disia-siakan. Tetap berikan selalu hal yang terbaik untuknya, dan jangan persulit jalan kebahagiannya, Tuhan. :'D
Amiiin..
Tuhan..
Kuatkan aku agar tak lagi mengingat kenangan darinya. Kuatkan aku agar menghapus segala hal tentangnya. Kuatkan aku agar tak lagi mengharapkan wujudnya disampingku. Kuatkan aku agar aku sanggup mengacuhkannya. Kuatkan aku agar aku tetap tersenyum walau tanpanya. Buat aku agar tak menyesal lagi. Buat aku berhenti khawatir tentangnya. Buat aku tak lagi menangis karnanya. Bantu aku kuat, Tuhan.
Tuhan..
Semoga aku mendapatkan yang lebih baik darinya. Semoga bayang-bayang dirinya pergi dariku. Semoga aku tak lagi sakit mendengar cerita tentangnya. Semoga aku bisa lakukan hal yang terbaik aku bisa. Aku harap dia tidak lagi mengingatku. Aku harap aku tidak membuatnya kesal lagi. Aku harap aku tidak menjadi batu sandungannya lagi. Aku harap aku tidak menyusahkannya lagi. Bantu aku agar mudah untuk menjauhinya, Tuhan.
Tuhan..
Aku tidak marah padanya. Aku tidak dendam padanya. Aku tidak benci padanya. Aku tidak menyesal pernah jadi miliknya. Aku tidak peduli berapa kali dia membuatku sedih. Aku bahagia pernah dimilikinya, sungguh, aku bahagia hanya dengan disayangi olehnya sewaktu dulu. Aku mohon agar dia bahagia tanpa aku. Aku mohon agar dia cepat melupakanku. Aku mohon agar dia cepat temukan penggantiku. Aku mohon berikan yang terbaik untuknya. Bantu dia agar benci padaku, Tuhan.
Tuhan..
Ini semua salahku. Ini semua akibat perbuatanku. Ini semua apa yang harus ku terima. Ini semua bukan karna sebab dia. Ini semua hukumanku. Jangan buat dia merasa bersalah. Jangan buat dia peduli padaku. Jangan buat dia bersikap baik lagi padaku. Jangan buat dia bersedih. Bantu dia agar menjalani harinya yang menyenangkan seperti sebelum bertemu denganku, Tuhan.
Tuhan..
Jujur, aku takut ia melupakan segalanya tentangku. Jujur, aku takut ia menemukan orang yang lebih baik daripada aku. Jujur, aku takut ia menemukan kenyamanan pada perempuan lain. Jujur, aku juga sangat takut ia membenciku. Jujur, aku tidak mau kita berpisah. Jujur, tapi aku lebih takut kalau ia bersedih. Aku hanya tidak mau egois untuk tetap bersamanya. Aku hanya mau ia tersenyum. Aku hanya mau ia bahagia. Aku hanya mau dia baik-baik saja. Aku hanya mau hari-harinya jadi sempurna tanpaku. Membayangkan apa yang kutakuti saja sudah membuatku begini sakit, maka bantu aku agar tegar saat ketakutanku nanti benar-benar jadi nyata, Tuhan.
Tuhan..
Biarkan aku berpura-pura saat ini. Biarkan aku terlihat kejam selama ini. Biarkan aku terlihat buruk dimatanya. Biarkan aku nampak bodoh. Tak apa kalau aku hanya bisa menangis diam-diam tanpa suara sendirian jika mengingatnya. Tak apa kalau aku harus membunuh perasaanku dengan susah payah untuk melupakannya. Tak apa kalau aku harus terus menahan diri. Bantu dia agar selalu bahagia, Tuhan.
Tuhan..
Sampaikan rasa sayangku yang terus kusembunyikan. Sampaikan ungkapan rinduku yang selalu tertahan. Sampaikan makna perbuatan dan perkataanku yang terkadang itu mempunyai maksud kebalikannya. Dia mungkin menyesal pernah memiliku, maka sekarang buat dia tidak menyesal menghilang dariku. Dia mungkin beranggapan aku kejam, maka sekarang buat aku nampak lebih jahat. Dia mungkin hanya bermain-main denganku, maka buat dia serius suatu hari nanti bersama orang yang dia sayangi dengan tulus. Dia mungkin sudah lupa beberapa janji yang ia ucapkan, maka sekarang buat dia tepati janji itu pada orang lain. Bantu dia temukan perempuan yang baik, Tuhan.
Tuhan..
Apa permintaanku berlebihan? Apa aku salah memohon seperti ini? Apa aku tidak bisa baik-baik saja tanpanya? Apa aku tidak pantas untuk diperjuangkan? Apa aku tidak boleh terus berada disisinya? Maka, bantu dia membenciku. Maka, bantu dia temukan kebahagiaannya. Maka, bantu dia agar cepat tersadar bahwa aku tidak pernah dan tidak akan bisa buat dia bahagia. Maka, bantu aku agar tidak cemburu pada masa depannya. Bantu aku, Tuhan.
Tuhan..
Semoga dia sehat selalu, sukses, dan bahagia. Semoga ini air mata terakhir untuknya. Semoga apa yang dia inginkan bisa tercapai. Semoga aku tak lagi ada dalam hati, pikiran, dan hidupnya. Demi kebahagiannya, aku rela dilupakan. Demi kesenangannya, aku rela ditinggalkan. Demi senyumnya, aku rela digantikan. Demi tawanya, aku rela dibenci. Bantu aku melepaskannya, Tuhan.
Tuhan..
Aku tak pernah sesayang ini pada lelaki lain sebelumnya. Aku tak pernah menemukan alasan mengapa aku begitu menyayanginya. Aku tak bisa mengerti kenapa ketulusanku ini tidak mau ia perjuangkan lagi. Aku tak habis pikir bagaimana ia bersusah payahnya mendapatkan aku hanya untuk melepasku lagi dengan begitu mudahnya. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi jika dia memang bukan untuk masa depanku, jauhkan ia dariku. Betapapun aku membutuhkannya, dia harus menjauhiku. Betapapun aku merindukannya, dia harus melupakanku. Betapapun aku menyayanginya, dia harus mengacuhkanku. Betapapun aku mencintainya, dia harus membenciku. Bantu dia agar cepat membuangku, Tuhan.
Karena..aku tak mau keadaan aneh saat ini. Ini sudah berakhir tapi, kenapa bertindak seperti tidak akan ada yang selanjutnya? Sebab aku tak suka keadaan saat ia bertindak seperti ini, dimana ia belum menemukan yang lain saja, toh jika sudah menemukan yang lain tidak akan dia mengingatku barang sedetikpun. Dan aku tidak akan suka itu. Lebih baik dia membenciku, mentertawakanku, menghempaskanku sekarang juga daripada bertingkah baik, tapi beberapa hari kemudian aku pun pasti dilupakan. Biarkan rasa sakit ini kurasakan sendiri, biarkan dia saja yang bahagia. Karna kebahagiannya bukan aku, maka mulai saat ini, aku akan belajar merelakannya. Dia bebas bahagia, bersama orang lain. Aku tidak akan mengganggu hidupnya lagi. Dia pasti senang. Ku doakan segala hal yang baik untuknya. Ketulusanku ini biarkan disia-siakan. Tetap berikan selalu hal yang terbaik untuknya, dan jangan persulit jalan kebahagiannya, Tuhan. :'D
Amiiin..