Mengenangkan Ki Hajar Dewantara mau tak mau memang harus
menyelami kehidupan tamansiswa, dan memang Ki hajar
dan Tamansiswa merupakan satu kebutuhan bagaikan bunga
dan tangkai yang tak dapat dipisahkan. Raden Mas Suardi Suryaningrat
putra ke-5 dari kanjeng pangeran Suryaningrat. Pangeran Suryaningrat
adalah putra sulung dari kanjeng gusti pangeran Adipati Aryo
Pakualam ke III. Pertengahan tahun 1986 Suardi Suryaningrat
masuk sekolah ELS khusus orang-orang bangsa Eropa,
dengan keadaan ini Suardi yang masih kecil mulai berfikir
mengapa bangsa kita yang pribumi tak boleh ikut sekolah dengan yang lain.
Pakualam ke III. Pertengahan tahun 1986 Suardi Suryaningrat
masuk sekolah ELS khusus orang-orang bangsa Eropa,
dengan keadaan ini Suardi yang masih kecil mulai berfikir
mengapa bangsa kita yang pribumi tak boleh ikut sekolah dengan yang lain.
Disini perjuangan masa kecilpun sudah dimulai oleh Suardi.
Pada tahun 1904 ia melanjutkan sekolah dokter di Stovia Batavia
yang sekarang adalah Jakarta. Disitu ia bertemu dengan teman
yang mempunyai visi dan misi sama yaitu ingin berjuang untuk
kemerdekaan rakyat pribumi.
Mereka antara lain Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Dowes Deker,
Dr. Sutomo. Dari persahabatan kemudian mendirikan organisasi
dengan nama Boedi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Boedi Utomo adalah partai pertama yang menyebutkan dirinya
sebagai partai politik. Suardi ditunjuk sebagai seksi propaganda
dalam organisasi yang pertama di Indonesia.
Pada tahun 1913 Raden Suardi Suryaningrat menikah dengan
Raden Ayu Sutartinah. Dan di tahun itu juga bersama dengan
Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Dowes Deker, Suardi bertolak
ke Negeri Belanda untuk menjalani hukuman pembuangan
yang dijatuhkan oleh pemerintah India Belanda.
Di Negeri ini dengan jiwa yang teguh perjalanan politik Suardi
tetap berjalan, antara lain dengan membuat tulisan yang dimuat
di koran Belanda, yang intinya menentang penjajahan Belanda
atas Negreri Indonesia.
Pada tanggal 17 Agustus 1917 gubernur Jenderal Hindia Belanda
Vanlibergstiro mencabut hukuman atas 3 serangkai.
Setelah kembali, tidak lama kemudian pada saat rapat
Ki Hajar Dewantara kembali ditangkap karena dituduh telah
menghina Mahkamah Agung di Belanda. Ia lalu di jebloskan
dalam penjara Semarang lalu diangkut dengan kereta api
ke Pekalongan. Tetapi ia bersedia diangkut jika tangannya tidak diborgol,
akhirnya menanglah KHD dan tangannya merdeka.
Setelah itu mereka berfikir untuk melakukan usaha yang lebih bermanfaat.
Ki Hajar ke Jogjam dan mengikuti Adhi Darma.
Dowes Deker ke Bandung dan mendirikan Ksatria Institute Bandung,
Dr. Ciptomangunkusumo tetap meneruskan politiknya.
Di tahun 1922 KHD meninggalkan Adhi Darma.
Pada tanggal 3 Juli 1922 dengan bantuan tokoh-tokoh nasional
ia mendirikan Taman Siswa. Melalui pendidikan dan
pengajaran dapat menentang kolonialisme.
Pada tanggal 17 september 1932
lahirlah Ordonnantie yang bertujuan untuk menghancurkan
Taman Siswa. KHD bersikap tegas rawe-rawe rantas
malang malang putung, dengan bantuan dari
badan-badan perjuangan lainnya dan tokoh-tokoh patriotik Ordonnantie gugur.
Pada tahun 1956 masih ada kongres Taman Siswa
yang dihadiri oleh tokoh-tokoh pinisepuh yang telah membangun
dan mengikuti Taman Siswa, yakni Ki Cokrodirjo, Nyi Hadjar,
Ki Pranodirjo, Ki Hadjar, Ki Sutopo Wonotoyo.
Kongres ini adalah kongres terakhir dimana sang guru
Ki Hadjar Dewantara masih sempat memberikan petuah dan amanahnya.
Amanah KHD adalah mengenai kekeluargaan,
di dalam Taman Siswa kita semua sama.
di dalam Taman Siswa kita semua sama.
Tidak ada nama Raden Mas, RAden Ayu, Raden Ajeng.
Semua itu hilang dan diganti dengan Ki jika laki-laki,
Nyi jika perempuan yang sudah bersuami,
dan Ni jika perempuan yang belum bersuami.
Dengan adanya keluarga itu, kita dapat menghilangkan lipisan-lapisan
buruh, kapitalis, imperialis hilang dan tidak ada
anggota keluarga yang merugikan anggota keluarga lain.
Pada tanggal 26 April 1959 Ki Hadjar Dewantara pulang ke Rahmatullah.
0 komentar:
Posting Komentar